Rabu, 25 September 2013

PLC : Rangkaian Kontrol Packing Otomatis Sederhana (Ladder Diagram)

- 12 komentar
PLC : Rangkaian Kontrol Packing Otomatis Sederhana (Ladder Diagram) - Bagi sobat semua yang ingin membangun pengepackan barang secara otomatis, kali ini Mad Elektro akan membagikan bagaimana rangkaian itu dibangun dari PLC

Mad Elektro

Gambar diatas adalah ilustrasi dari Pengepackan sederhana, dan berikut adalah ladder diagram dari ilustrasi tersebut yang dibangun dengan PLC Omron





Mungkin itu yang bisa saya bagikan kepada sobat semua mengenai Rangkaian Kontrol Packing Otomatis berbasis PLC, semoga bermanfaat dan membantu.
[Continue reading...]

Rabu, 04 September 2013

Skema Rangkaian Lampu Emergency Sederhana

- 0 komentar
Rangkaian Lampu Emergency Sederhana - Sobat, ketika listrik padam, maka kita membutuhkan cahaya cadangan untuk penerangan, salah satunya lampu emergency. Kali ini akan kita bahas mengenai Skema Rangkaian Lampu Emergency Sederhana dari Mad Elektro


Mad Elektro

Komponen yang dibutuhkan :
  1. Resistor                  330 Ω, 470 Ω
  2. Elco                        470 πF / 16 V
  3. Dioda                     1N4001
  4. Transistor               BC 160 / BC 143
  5. Switch
  6. Transformator         500mA
  7. Led
  8. Battery                   NiCd
Prinsip kerja :

Rangkaian Lampu Emergency ini sangat sederhana. Tegangan listrik dari PLN diturunkan oleh transformator dan disearahkan secara setengah gelombang oleh dioda. Arus dan tegangan yang dikeluarkan sebesar DC 6 V dapat digunakan untuk mengisi 2 Baterry Ni-Cad melalui R1 dan D2 dengan arus kontinyu sekitar 100mA (arus pengisian aman sekitar 2Ah).
Panjaran terbalik antara pertemuan basis emitor dari transistor jatuh pada D2, akan membuat transistor tidak bekerja sehingga lampu Led akan padam. Saat tegangan jala-jala PLN padam, basis transistor akan mendapat arus bias melalui R2. Transistor akan bekerja dan lampu Led akan menyala. Bila tegangan jala-jala PLN masul, transistor akan kembali tidak bekerja. Lampu Led akan padam dan battery kembali diisi melalui R1 dan D2.

selamat mencoba, semoga sukses.


[Continue reading...]

Selasa, 03 September 2013

Kode Rahasia Ponsel Android

- 0 komentar
Kode Rahasia Ponsel Android - Semakin maraknya ponsel android sekarang ini, menjadikan banyak orang yang juga penasaran. Setiap ponsel memiliki kode rahasia tersendiri. Kali ini akan saya share mengenai Kode Rahasia Ponsel Android di Mad Elektro

Mad Elektro

  • *#06# digunakan untuk melihat nomor IMEI ponsel android. Anda bisa menggunakannya untuk mengecek dengan dusboxnya.
  • *#*#4636#*#* digunakan untuk melihat informasi dari ponsel anda termasuk baterai dan juga statistic ponsel.
  • *#*#7780#*#* digunakan untuk mereet data yang ada di ponsel android. Data yang dihapus hanya pengaturan aplikasi dan juga google akun.
  • *#*#34971539#*#* digunakan untuk mengetahui informasi dari kamera ponsel anda.
  • *#*#197328640#*#* digunakan untuk mengetahui informasi dan testing dari layanan yang ada di ponsel android dalam modus safe mode.

  • Untuk mengetes wireless LAN bisa menggunakan beberapa kode berikut ini: 
  • *#*#232339#*#* atau *#*#526#*#* atau *#*#528#*#*


  • *#*#0#*#* digunakan untuk tes LCD ponsel android.
  • *#*#0842#*#* digunakan untuk tes device
  • *#*#2664#*#* digunakan untuk tes layar sentuh android.

sebagian kode tidak bisa dicoba di Galaxy-Young. Mungkin di ponsel android lain bisa. selamat mencoba.
[Continue reading...]

Prinsip Kerja PLTA dan Komponen Pembentuknya

- 0 komentar
Sobat, berikut ulasan mengenai Prinsip Kerja PLTA (Pembangkit Tenaga Listrik) lebih jelasnya dibahas di Mad Elektro

Mad Elektro


Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) adalah salah satu pembangkit yang memanfaatkan aliran air untuk diubah menjadi energi listrik. Energi listrik yang dibangkitkan ini biasa disebut sebagai hydro elektrik. Pembangkit listrik ini bekerja dengan cara merubah energi air yang mengalir (dari bendungan atau aliran sungai) menjadi energi mekanik (dengan bantuan turbin air) dan dari energi mekanik menjadi energi listrik (dengan bantuan generator). Kemudian energi listrik tersebut dialirkan melalui jaringan-jaringan yang telah dibuat, hingga akhirnya energi listrik tersebut sampai ke konsumen.

Pembangkit Listrik Tenaga Air merupakan sumber listrik bagi masyarakat yang memberikan banyak keuntungan terutama bagi masyarakat pedalaman di seluruh Indonesia. Disaat sumber energi lain mulai menipis dan memberikan dampak negatif, maka air menjadi sumber yang sangat penting karena dapat dijadikan sumber energi pembangkit listrik yang murah dan tidak menimbulkan polusi. Selain itu, Indonesia kaya akan sumber daya air sehingga sangat berpotensial untuk memproduksi energi listrik yang bersumber daya air.

Komponen Pembentuk :

  1. Reservoir : bisa berupa waduk atau aliran sungai
  2. Intake Building : mengatur kebutuhan air
  3. Penstock : atau pipa pesat yang mengalirkan air dari reservoir ke turbin
  4. Turbine : merubah energi kinetik menjadi energi mekanik
  5. Generator : memproduksi energi listrik dari sumber energi mekanik
  6. Draf tube : atau pipa lepas yang mengurangi kecepatan air pembuangan dari turbin
  7. Tail Race : mengalirkan air yang berasal dari draf tube ke tempat pengaliran air terakhir
  8. Transformator : menaikkan atau menurunkan tegangan
  9. Power House : pusat kontroler
  10. Spill Way : mengendalikan ketinggian air
[Continue reading...]

Minggu, 01 September 2013

PLC : Rangkaian Kontrol Traffic Light (Ladder Diagram)

- 2 komentar
Mad Elektro


Bagi para sobat yang bingung bagaimana membuat diagram ladder rangkaian kontrol traffic light dengan PLC, jangan khawatir. Kali ini Mad Elektro akan men-share diagram ladder untuk rangkaian kontrol traffic light. Tak usah panjang lebar, nih kasih dah ---->




sementara itu dulu yang bisa ane bagikan. semoga bermanfaat dikalangan pembaca.
[Continue reading...]

Sabtu, 31 Agustus 2013

Cara Mudah Mengatasi Virus Ramnit

- 0 komentar
Setelah sekian waktu absen dari dunia blog, karena admin ada urusan di luar wilayah. Kali ini Mad Elektro akan membahas mengenai virus kompter yang sekarang ini sedang populer di indonesia. Namanya adalah Ramnit. Virus ini adalah penerus dari virus sality yang beberapa tahun lalu menyerang komputer di indonesia. Kenapa kali ini bahasannya adalah virus Ramnit ?



Beberapa waktu lalu PC admin terserang virus ramnit ini. Padahal udah dipasangin antivirus AVAST. virus ini tidak mau diajak kompromi karena menyerang semua file yang berextensi .exe (dot exe). Karena setiap aplikasi yang kita jalankan maka virus ini juga akan ikut membebaninya sehingga memakan RAM yang begitu besar. Dalam waktu sekejap performance RAM bisa mencapai 1,7 GB. Bayangkan kalau RAM PC anda hanya 2 GB, pasti akan terasa lamban dan semua aplikasi yang running akan minta close sendiri. Selain memberatkan kerja memory keluarga ramnit ini juga akan memunculkan virus Recycler dan Shortcut setiap ada flashdisk yang di colokkan. Berikut adalah tampilan virus shortcut nya :


Pasti semua user akan risih menyaksikan hal tersebut. Tapi jangan khawatir, kali ini akan dapat diatasi dengan cara mudah. Dengan sudah terinstallnya antivirus AVAST yang juga masih diaktifkannya defend self module nya maka antivirus AVAST ini terbebas dari serangan virus ramnit ini. Maka dari itu hal pertama yang harus kita lakukan adalah FULL SCANNING COMPUTER dengan AVAST. Setelah semua terdeteksi virus diseluruh hardisk, maka antivirus ini akan meminta untuk scan ulang PC sesaat sebelum masuk windows (setelah reboot tetapi sebelum masuk ke OS atau sebelum aplikasi berjalalan semua). Disinilah kekuatan utama antivirus ini. Ia mampu full scanning sehingga mampu membersihkan dengan tuntas semua virus yang ada di harddisk PC. Setelah semua proses telah selesai, kita harus meng-inul PC kita agar windows kembali normal lagi.

Itulah sedikit informasi bagaimana menangani virus ramnit ini dengan mudah. Cara lain mengenai penanganan virus ramnit yakni scanning melalui safe mode dengan antivirus akan saya bahas pada ulasan selanjutnya. 

[Continue reading...]

Selasa, 25 Juni 2013

Rangkaian Counter Down/Up Otomatis 7 Segment Display

- 35 komentar
Kita sering melihat pada traffic light di perempatan terdapat 7 segement display dot matrik yang menghitung mundur secara otomatis.Perlu agan ketahui kalo count down tersebut dapat agan buat sederhana dengan rangkaian elektronika digital. Berikut gan skema rangkaian dari COUNTER DOWN :

Mad Elektro

Pada rangkaian diatas terdapat IC Timer atau Pembangkit Pulsa (IC 555). Rangkaian pembangkit pulsa tersebut dimaksudkan untuk memberikan inputan pada rangkaian Counter Down agar dapat menghitung sendiri atau otomatis. IC 74192 adalah sebuah pencacah atau up/down decade counter. Setelah semua input dirangkai maka output dari IC ini akan di inputkan ke IC 7447 atau BCD to 7 Segment agar tampilan pada 7 segment sesuai.

Perlu diingat, skema rangkaian diatas adalah rangkaian counter down. Jika ingin merubah menjadi counter up cukup merubah output pada 555 (kaki no 3) dihubungkan ke kaki no 5 dari 74192.

Rangkaian ini sudah diuji coba dan berhasil 100%. Berikut gambar pengujiannya :

Mad Elektro

NB : Rangkaian diatas sudah teruji secara praktek dengan gambar hasil uji coba diatas


[Continue reading...]

Selasa, 18 Juni 2013

Rangkaian Running LED dengan Shift Register (IC 74LS164)

- 1 komentar

Kali ini akan saya bagikan mengenai rangkaian LED Berjalan (Runing LED) yang merupakan dasar dari Huruf LED yang berjalan.

Rangkaian 8 LED berjalan adalah dasar untuk membuat 8 huruf LED. Sedikit berbeda dengan running LED dengan IC 4017 (decade counter), 8 running led ini menyala secara bergiliran, tetapi yang sudah nyala sebelumnya tidak mati ketika led setelahnya menyala. 8 led akan mati setelah led ke-8 menyala. Sedang pada running led (decade counter), sistem nyala led seperti "titik", hanya ada satu led yang menyala di antara kesepuluh led.

Mad Elektro

Komponen utama adalah IC 74LS164 (SHIFT REGISTER), dengan pewaktunya adalah rangkaian astable multivibrator (menggunakan IC NE555). Rangkaian akan lebih berdaya guna bila menggunakan catu daya yang stabil (regulator) dengan menggunakan IC Regulator 7805. Dibawah ini skema rangkaian catu daya stabil 5 volt dc.

Mad Elektro

Mungkin ini saja yang bisa saya bagikan kepada semua sobat, semoga rangkaian running LED ini bermanfaat bagi anda.




[Continue reading...]

Selasa, 14 Mei 2013

Rangkaian Pengusir Tikus

- 1 komentar
Tikus yang berada didalam rumah kadang atau bahkan sering menjengkelkan. Pasalnya, selain membuat kotor rumah tikus juga membuat risih pemilik rumah. Maka dari itu dibawah ini akan saya share tentang rangkaian pengusir tikus memanfaatkan gelombang ultrasonik 20KHz - 40KHz :

Mad Elektro


Untuk dapat menghindari tikus memakan kabel dari rangkaian pengusir tikus elektronik, maka Base Frekuensi di modulir dengan sinya cukup besar yang di dapat dari frekuensi tegangan jala jala PLN melalui kapasitor sehingga akan menghasilkan ayunan frekuensi antara 20 – 40 KHz secara sistem priodik.

Efek yang di hasilkan dari rangkaian ini terhadap seekor tikus terasa sangat dahsyat, getaran bunyinya seperti kita yang berada pada sebuah konser musik yang sangat amburadul dengan irama yang acak acakan dan sangat tidak bisa di nikmati sama sekali. Membasmi seekor tikus memang agak sulit, pasalnya hewan ini cukup cerdik dan bisa membedakan antara racun dan jebakan yang kita buat. Di tambah lagi dengan reproduksinya yang bisa membuat jumlahnya berlipas ganda dengan cepat.


[Continue reading...]

Selasa, 30 April 2013

Rangkaian Kontrol Star Delta

- 0 komentar

Rangkaian Kontrol Forward-Reverse Star-Delta, sebenarnya tidak semua orang sama jalan pemikirannya, jadi sobat – sobat bisa berkreasi dengan ide masing-masing tidak harus sama dengan apa yang akan saya tampilkan nanti.
Saya anggap sobat sudah paham tentang komponen pendukung peralatan kontrolnya, kalo ternyata ada yang bingung silakan bertanya, Insyaallah dengan senang hati akan saya jelaskan. Dari gambar Rangkaian Kontrol Forward-Reverse Star-Delta yang akan saya tampilkan berikut ini, ada bebarapa gambar yang menjelaskan dari masing masing perubahan, yaitu :
1. Kondisi Forward dengan hubungan bintang ( Y / Star )
2. Kondisi Forward dengan hubungan segitiga ( Δ / Delta )
3. Kondisi Reverse dengan hubungan bintang ( Y / Star )
4. Kondisi Reverse dengan hubungan segitiga ( Δ / Delta )
Untuk implementasinya terserah sobat mau di bawa kemana, yang penting sobat bisa memahami terlebih lagi jika sobat adalah pekerja, pelajar atau mahasiswa lebih mantap untuk di ketahui. Oke sobat mari kita lanjutkan dengan gambar biar jelas, Rangkaian Kontrol Forward-Reverse Star-Delta berikut ini dilengkapi dengan :
a. Tombol Tekan
Tombol tekan yang digunakan terdiri dari 1 tombol OFF sebagai pemutus rangkaian dan 2 tombol ON yaitu ON_1 untuk mengontrol rangkaian dengan arah FORWARD (Maju) baik STAR maupun DELTA dan Tombol ON_2 untuk mengontrol rangkaian dengan arah REVERSE (mundur) Baik STAR maupun DELTA.
b. Kontaktor Magnet
Ada 4 buah Kontaktor yang digunakan dalam rangkaian ini, dengan keterangan KF (Kontaktor Forward), KR (Kontaktor Reverse), KB (Kontaktor untuk Hubungan Bintang/STAR) dan KD (Kontaktor untuk Hubung Segitiga/DELTA)
c. TIMER
Fungsi TIMER pada rangkaian kontrol ini sebagai perubah/pemindah dari kondisi STAR ke DELTA secara otomatis.

1. Kondisi Forward - Star Delta
Mad Elektro

Prinsip Kerja Rangkaian :
Jika tombol ON_1 di tekan sesaat maka arus listrik mengalir menuju Coil Kontaktor KF bersamaan dengan Coil KB dan TIMER. Pada kondisi ini rangkaian dalam keadaan FORWARD – STAR (LIHAT LINE MERAH). Sesuai dengan waktu yang ditentukan pada TIMER, maka secara otomatis akan berpindah dari hubungan STAR ke DELTA (Lihat Gambar 2)

Mad Elektro

2. Kondisi Reverse - Star Delta

Mad Elektro

Prinsip Kerja Rangkaian :
Untuk menjalankan kondisi yang kedua ini tidak bisa secara langsung menekan tombol ON_2 melainkan terlebih dahulu menekan tombol OFF, dikarenakan pada rangkaian di Protek oleh sistem Interlock sehingga saling mengunci jika suatu Kondisi telah aktif. Hal ini di lakukan untuk meniadakan gangguan antar fasa fasa listrik sehingga aman bagi manusia dan peralatan. Nah Jika telah menekan tombol OFF baru deh silakan bersiap2 untuk menekan tombol ON_2, namun jika rangkaian kontrol ini di hubungkan dengan motor listrik, tunggulah sampai motor listriknya berhenti.

Dengan menekan sesaat pada tombol ON_2 maka arus listrik akan mengalir menuju Coil Kontaktor KR bersamaan dengan Coil KB dan TIMER. Pada kondisi ini rangkaian dalam keadaan REVERSE – STAR (LIHAT LINE MERAH). Sesuai dengan waktu yang ditentukan pada TIMER, maka secara otomatis akan berpindah dari hubungan STAR ke DELTA (Lihat Gambar 4)

Mad Elektro







[Continue reading...]

Jumat, 26 April 2013

Cara Bongkar : ASUS EEPC

- 0 komentar
Pertama, untuk laptop yang masih asing, maka sebaiknya sebelum dibongkar harus di perhatikan dulu bagian bagian pada laptop agar mudah mengawali darimana seharusnya pembongkaran dimulai.Dan khusus untuk notebook Asus Eee PC Seashellng Series saya mengawali dengan membuka bak memory dan bak hardisk di belakang, karena di bak ini ada baut yang berhubungan dengan keyboard   (gambar 1)

Mad Elektro
gambar 1
Kedua, setelah bak memori  dibuka, kemudian angkat  memory . dan dibalik memory akan terlihat baut yang menempel. silahkan itu di cabut juga sebelum membuka bagian depan laptop (gambar 2 menunjukan baut yang sudah diangkat). kemudian barulah kita berpindah kebagian depan laptop

Mad Elektro
gambar 2
Ketiga adalah membuka keyboard, dan untuk type laptao Asus Eee PC Seashellng Series, untuk membuka keyboardnya, maka yang harus dibuka duluan adalah papan mouse yang berada dibawahnya. (lihat gambar 3, ) dalam mengangkat papan mouse ini yang harus diperhatikan adalah adanya kabel pleksible yang menempel pada mouse. jadi mengangkatnya dengan pelan pelan sambil melepas kabel flexible tersebut.

Mad Elektro
gambar 3
Keempat, Setelah papan mouse terangkat, baru kemudian akan terlihat beberapa baut yang menempel pada papan keyboard (gambar 4)  lepas semuanya. dan sama seperti cara pengangkatan papan mouse, keyboad juga memiliki kabel flexible yang menempel dibelakangnya. angkat secara miring  sambil melepas kabel flesible tersebut.

Mad Elektro
gambar 4
Kelima, Gambar 5 menunjukan mouse dan keyboard yang sudah dilepas dan sampai disini tinggal selangkah lagi untuk melihat seperti apa sih mother board asus dengat type yang relatif masih baru ini hehehe. jadi silahkan dibuka bagan penutup mother board yang berwarna putih tersebut. lepas semua baut yang menempel, dan pastikan bahwa baut yang dibelakang sudah dilepas. (penjelasan nomor dua berhubungan dengan baut ini hehehe)

Mad Elektro
gambar 5
Keenam, akhirnya sampailah pada puncak acara hihihi, jika dilihat dari gambar 7, maka sebenarnya judul diatas boleh juga kita ganti menjadi cara mengeluarkan hardisk pada notebook Asus Eee PC Seashellng Series hehehe. karena tidak seperti laptop pada umumnya yang menempatkan hardisk pada body belakang laptop yang mudah untuk di angkat hehehe. pada type asus ini, membongkar hardisk sama dengan membongkar motherboard.

Mad Elektro
gambar 6

[Continue reading...]

Komparator Op-Amp

- 2 komentar
Penguat operasional (Op Amp) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial yang telah dijelaskan di atas. Penguat operasional memilki dua masukan dan satu keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja dengan baik, penfuat operasional memerlukan tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga negatif (-V) terhadap tanah (ground). Berikut ini adalah simbol dari penguat operasional:

Komparator - Mad Elektro

Penguat operasional banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena beberapa keunggulan yang dimilikinya, seperti penguatan yang tinggi, impedansi m`sukan yang tinggi, impedansi keluaran yang rendah dan lain sebagainya. Berikut ini adalah karakteristik dari Op Amp ideal:
1.      Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain) AVOL = ¥-
2.      Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO = 0
3.      Hambatan masukan (input resistance) RI = ¥
4.      Hambatan keluaran (output resistance) RO = 0
5.      Lebar pita (band width) BW = ¥
6.      Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik
7.      Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkun dapat dicapai dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk membuat Op Amp yang memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op Amp yang baik harus memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu tentang kondisi-kondisi ideal dari Op Amp.

Penguatan tegangan lingkar terbuka (open loop voltage gain) adalah penguatan diferensial Op Amp pada kondisi dimana tidak terdapat umpan balik (feedback) yang diterapkan padanya seberti yang terlihat pada gambar 2.2. Secara ideal, penguatan tegangan lingkar terbuka adalah:
                                AVOL =  Vo / Vid  = - ¥
                                 AVOL = Vo/(V1-V2)  = - ¥
Tanda negatif menandakan bahwa tegangan keluaran VO berbeda fasa dengan tegangan masukan Vid. Konsep tentang penguatan tegangan tak berhingga tersebut sukar untuk divisualisasikan dan tidak mungkin untuk diwujudkan. Suatu hal yang perlu untuk dimengerti adalah bahwa tegangan keluaran VO jauh lebih besar daripada tegangan masukan Vid. Dalam kondisi praktis, harga AVOL adalah antara 5000 (sekitar 74 dB) hingga 100000 (sekitar 100 dB).
Tetapi dalam penerapannya tegangan keluaran VO tidak lebih dari tegangan catu yang diberikan pada Op Amp. Karena itu Op Amp baik digunakan untuk menguatkan sinyal yang amplitudonya sangat kecil.

Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO adalah harga tegangan keluaran dari Op Amp terhadap tanah (ground) pada kondisi tegangan masukan Vid = 0. Secara ideal, harga VOO = 0 V. Op Amp yang dapat memenuhi harga tersebut disebut sebagai Op Amp dengan CMR (common mode rejection) ideal.
Tetapi dalam kondisi praktis, akibat adanya ketidakseimbangan dan ketidakidentikan dalam penguat diferensial dalam Op Amp tersebut, maka tegangan ofset VOO biasanya berharga sedikit di atas 0 V. Apalagi apabila tidak digunakan umpan balik maka harga VOO akan menjadi cukup besar untuk menimbulkan saturasi pada keluaran. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu diterapakan tegangan koreksi pada Op Amp. Hal ini dilakukan agar pada saat tegangan masukan Vid  = 0, tegangan keluaran VO juga = 0. Apabila hal ini tercapai.

Hambatan masukan (input resistance) Ri dari Op Amp adalah besar hambatan di antara kedua masukan Op Amp. Secara ideal hambatan masukan Op Amp adalah tak berhingga. Tetapi dalam kondisi praktis, harga hambatan masukan Op Amp adalah antara 5 kW hingga 20 MW, tergantung pada tipe Op Amp.  Harga ini biasanya diukur pada kondisi Op Amp tanpa umpan balik. Apabila suatu umpan balik negatif (negative feedback) diterapkan pada Op Amp, maka hambatan masukan Op Amp akan meningkat.
Dalam suatu penguat, hambatan masukan yang besar adalah suatu hal yang diharapkan. Semakin besar hambatan masukan suatu penguat, semakin baik penguat tersebut dalam menguatkan sinyal yang amplitudonya sangat kecil. Dengan hambatan masukan yang besar, maka sumber sinyal masukan tidak terbebani terlalu besar.

Hambatan Keluaran (output resistance) RO dari Op Amp adalah besarnya hambatan dalam yang timbul pada saat Op Amp bekerja sebagai pembangkit sinyal. Secara ideal harga hambatan keluaran RO Op Alp adalah = 0. Apabla hal ini tercapai, maka seluruh tegangan keluaran Op Amp akan timbul pada beban keluaran (RL), sehingga dalam suatu penguat, hambatan keluaran yang kecil sangat diharapkan.
Dalam kondisi praktis harga hambatan keluaran Op Amp adalah antara beberapa ohm hingga ratusan ohm pada kondisi tanpa umpan balik. Dengan diterapkannya umpan balik, maka harga hambatan keluaran akan menurun hingga mendekati kondisi ideal.

Lebar pita (band width) BW dari Op Amp adalah lebar frekuensi tertentu dimana tegangan keluaran tidak jatuh lebih dari 0,707 dari harga tegangan maksimum pada saat amplitudo tegangan masukan konstan. Secara ideal, Op Amp memiliki lebar pita yang tak terhingga. Tetapi dalam penerapannya, hal ini jauh dari kenyataan.
Sebagian besar Op Amp sebagian memiliki lebar pita hingga 1 MHz dan biasanya diterapkan pada sinyal dengan frekuensi beberapa kiloHertz. Tetapi ada juga Op Amp yang khusus dirancang untuk bekerja pada frekuensi beberapa MegaHertz. Op Amp jenis ini juga harus didukung kolponen eksternal yang dapat mengkompensasi frekuensi tinggi agar dapat bekerja dengan baik.

Waktu tanggapan (respon time) dari Op Amp adalah waktu yang diperlukan oleh keluaran untuk berubah setelah masukan berubah. Secara ideal harga waktu respon Op Amp adalah = 0 detik, yaitu keluaran harus berubah langsung pada saat masukan berubah.
Tetapi dalam  prakteknya, waktu tanggapan dari Op Amp memang cepat tetapi tidak langsung berubah sesuai masukan. Waktu tanggapan Op Amp umumnya adalah beberapa mikro detik hal ini disebut juga slew rate. Perubahan keluaran yang hanya beberapa mikrodetik setelah perubahan masukan tersebut umumnya disertai dengan oveshoot yaitu lonjakan yang melebihi kondisi steady state. Tetapi pada penerapan biasa, hal ini dapat diabaikan.

Sebagai mana diketahui, suatu bahan semikonduktor yang akan berubah karakteristiknya apabila terjadi perubahan suhu yang cukup besar. Pada Op Amp yang ideal, karakteristiknya tidak berubah terhadap perubahan suhu. Tetapi dalam prakteknya, karakteristik sebuah Op Amp pada umumnya sedikit berubah, walaupun pada penerapan biasa, perubahan tersebut dapat diabaikan.

KOMPARATOR
Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop  Op Amp. Jika kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-Vsat).
Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref. Dan berikut adalah rangkaian komparator sederhana.





Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingg nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :
V = [R1/(R1+R2) ] * Vsupply
Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply.
Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran.
Secara umum prinsip kerja rangkaian komparator adalah membandingkan amplitudo dua buah sinyal, jika +Vin dan −Vin masing-masing menyatakan amplitudo sinyal input tak membalik dan input membalik, Vo dan Vsat masing-masing menyatakan tegangan output dan tegangan saturasi, maka prinsip dasar dari komparator adalah
+Vin  ≥ −Vin maka Vo = Vsat+ 
+Vin  < −Vin maka Vo = Vsat− 
Keterangan:
+Vin    = Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
−Vin    = Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+   = Tegangan saturasi + (V)
Vsat−   = Tegangan saturasi - (V)
Vo       = Tegangan output (V)






[Continue reading...]

Minggu, 24 Maret 2013

Download : Novarm Diptrace (Layout PCB and Schematic)

- 0 komentar
Novarm Dip Trace merupakan software yang dapat membantu untuk membuat desain PCB (Printed Circuit Board) dan membuat bagan skema rangkaian secara professional. Software ini biasanya digunakan oleh teknisi elektronika. Lisensi dari Novarm Dip Trace 2.3.0.0 ini dapat digunakan sebanyak 1000 pin dan 4 layer (lapis).

System requirements :
Windows NT/2000/XP/Vista/7/8 (64 bit & 32 bit)

Download Novarm Diptrace 2.3.0.0 Full Serial Number (32 bit)
Download Novarm Diptrace 2.3.0.0 Full Serial Number (64 bit)

Dengan menggunakan software diatas, kita dipermudah dalam merancang sebuah layout PCB ataupun skema rangkaian. Didalam desain layout PCB, garis yang kita buat ketika berbelok maka otomatis akan membentuk sudut 45 derajat.
[Continue reading...]

Sabtu, 23 Maret 2013

AVO Meter dan Cara Penggunaanya

- 0 komentar

Setelah kita mengetahui apa itu ampere, volt dan ohm meter. Sekarang kita mempelajari mengenai alat ukur AVO Meter atau biasa disebut dengan Multimeter.


AVO Meter atau sering disebut juga Multimeter, adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur:
1.    Mengukur Kuat arus
2.    Mengukur tegangan AC
3.    Mengukur tegangan DC
4.    Mengukur Tahanan Listrik


Keterangan :
Meter korektor berguna untuk menyetel jarum AVO-meter ke arah nol, saat mau dipergunakan.
1.    Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan kemampuan batas ukur yang dipergunakan. Saklar putar (range selesctor switch ini merupakan kunci utama bila kita menggunakan AVOmeter.
2.    Terminal + dan –Com terminal dipergunakan untuk mengukur Ohm, AC Volt, DC Volt dan DC mA (yang berwarna merah untuk + dan warna hitam untuk -
3.    Pointer (jarum Meter) adalah jarum meter adalh sebatang pelat yang bergerak kekanan dan kekiri yang menunjukkan besaran/nilai.
4.    Mirror (cermin) sebagai batas antara Ommeter dengan Volt-Ampermeter.
5.    Scale (skala) berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
6.    Zero Adjusment adalah pengatur/penepat jarum pada kedudukan nol ketika menggunakan Ohmmeter.
7.    Angka-Angka Batas Ukur, adalah angka yang menunjukkan batas kemampuan alat ukur.
8.    Kotak Meter, adalah Kotak/tempat meletakkan komponen-komponen AVOmeter.
Di sebelah kanan saklar terdapat tanda ACV (Alternating Current Volt), yaitu VOLTMETER untuk mengukur arus bolak-balik atau aliran tukar. Batas ukur ini dibagi atas, misal 0-10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, 0 – 500 V, 0 – 1000 V.
Bagian atas saklar penunjuk diberi tanda OHM dan ini merupakan batas ukur OHMMETER yang dapat digunakan untuk mengukur nilai tahanan dan baik buruknya alat-alat dalam “pesawat”. Pada bagian ini terdapat batas ukur, yaitu misal : x1, x10, x100, x 1K, x 10K.

Di sebelah kiri dari saklar terdapat tanda DCV (DIRECT CURRENT VOLT) yang merupakan bagian dari VOLTMETER, yaitu bagian yang digunakan khusus untuk untuk mengukur tegangan listrik DC. Batas ukur DCV dibagi atas, misal 0-10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, 0 – 500 V, 0 – 1000 V.
Pengukuran di bawah 10 Volt dipakai batas ukur 0 – 10 V.
Bila di atas 12 Volt dan di bawah 50 Volt dipergunakan batas ukur 0 – 50 V.
Jika di atas 50 Volt di bawah 250 Volt digunakan batas ukur 0 – 250 V.
Bila di atas 250V dibawah 500V digunakan batas ukur 500 Volt.
Bila lebih dari 500 V dan di bawah 1000V digunakan batas ukur 0 – 1000 V.
Jika lebih dari itu maka tidak boleh menggunakan Volt meter secara langsung.

Di bagian bawah saklar terdapat tanda DC mA yang berguna untuk mengukur besarnya kuat arus listrik.
Batas ukur dibagi atas, misal 0 – 0,25 mA, 0 – 25 mA, 0 – 500 mA. Bila menggunakan alat ukur ini pertama-tama letakkanlah saklar pada batas ukur yang terbesar/tertinggi, kemudian di bawahnya sehingga batas ukur yang digunakan selalu lebih tinggi dari arus yang kita ukur.
Catatan :
1.    Setiap kali menggunakan AVO-meter harus memperhatikan batas ukur alat tersebut. Kemampuan alat ukur (kapasitas alat ukur) harus lebih besar daripada yang hendak di ukur. Kesalahan dalam pemakaian alat ukur AVO-meter dapat mengakibatkan kerusakan.
2.    AC Voltmeter hanya boleh dipergunakan untuk mengukur AC Volt, jangan dipergunakan untuk mengukur DC Volt. Demikian juga sebaliknya. Ohmmeter tidak boleh dipergunakan untuk mengukur tegangan listrik baik DC maupun AC Volt karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut. Jadi pemakaian alat ukur harus sesuai dengan fungsi alat ukur tersebut
3.    Periksa jarum meter apakah sudah tepat pada angka0 pada skala DcmA, DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri dan skala Ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan
[Continue reading...]

apa itu ampere, volt, dan ohm meter ?

- 0 komentar
Sebelum kita membahas mengenai apa itu AVO Meter, sebaiknya kita harus tahu lebih dulu besaran-besaran yang ada dan yang harus diketahui oleh seorang teknisi.


Seorang teknisi elektronik biasanya memiliki alat pengukur wajib yang mereka gunakan untuk berbagai keperluan teknis yaitu avometer yang merupakan gabungan dari fungsi alat ukur amperemeter untuk mengukur ampere (kuat arus listrik), voltmeter untuk mengukur volt (besar tegangan listrik) dan ohmmeter untuk mengukur ohm (hambatan listrik).
Mari kita lihat arti definisi dan fungsi masing-masing alat :

A. Amperemeter / Ampere Meter

Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik. Umumnya alat ini dipakai oleh teknisi elektronik dalam alat multi tester listrik yang disebut avometer gabungan dari fungsi amperemeter, voltmeter dan ohmmeter. Amperemeter dapat dibuat atas susunan mikroamperemeter dan shunt yang berfungsi untuk deteksi arus pada rangkaian baik arus yang kecil, sedangkan untuk arus yang besar ditambhan dengan hambatan shunt. Amperemeter bekerja sesuai dengan gaya lorentz gaya magnetis. Arus yang mengalir pada kumparan yang selimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz yang dapat menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir maka semakin besar pula simpangannya.

B. Voltmeter / Volt Meter

Voltmeter adalah suatu alat yang berfungsi untuk mengukur tegangan listrik. Dengan ditambah alat multiplier akan dapat meningkatkan kemampuan pengukuran alat voltmeter berkali-kali lipat. Gaya magnetik akan timbul dari interaksi antar medan magnet dan kuat arus. Gaya magnetic tersebut akan mampu membuat jarum alat pengukur voltmeter bergerak saat ada arus listrik. Semakin besar arus listrik yang mengelir maka semakin besar penyimpangan jarum yang terjadi.

C. Ohmmeter / Ohm Meter

Ohm meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur hambatan listrik yang merupakan suatu daya yang mampu menahan aliran listrik pada konduktor. Dengan menggunakan galvanometer kita bisa melihat besarnya arus listrik yang kemudian dikalibrasi ke satuan ohm.
[Continue reading...]

Rabu, 30 Januari 2013

Pengantar : Elektronika Daya

- 0 komentar

A. PENGANTAR

Elektronika Daya merupakan salah satu bidang ilmu yang mempelajari dan membahas aplikasi elektronika yang berkaitan dengan peralatan listrik yang berdaya cukup besar. Berbagai macam peralatan dan aplikasi nyata di industri yang menggunakan sumber listrik memiliki kapasitas daya yang sangat besar seperti motor listrik, pemanas, pendingin, fan, kompresor, pompa, konveyor dan aplikasi-aplikasi lainnya. Elektronika daya mulai populer setelah berbagai pengaturan secara konvensional kurang dapat memenuhi kebutuhan industri. Pengaturan berbagai aplikasi di industri secara konvensional tidak efektif dan menimbulkan rugi-rugi yang cukup besar sehingga diperlukan mekanisme pengaturan yang lebih baik. Salah satu pilihan adalah dengan menggunakan perangkat elektronika.

Untuk dapat melakukan pengaturan berbagai macam peralatan di industri diperlukan peralatan kontrol yang mampu beroperasi pada tegangan dan arus yang cukup besar. Elektronika Daya memberikan solusi terhadap permasalahan di dunia industri untuk dapat melakukan pengaturan peralatan-peralatan dengan menggunakan rangkaian yang dapat bekerja dengan arus dan tegangan yang besar. Beberapa aplikasi di industri bekerja pada arus yang mencapai ratusan bahkan ribuan amper dan tegangan yang tinggi 220 V, 380 V, 600 V, 3,8 KV bahkan ada yang lebih tinggi lagi. Pengaturan peralatan yang berdaya besar ini tidak mungkin dilakukan dengan rangkaian elektronika yang berdaya kecil seperti peralatan rumah tangga yang arusnya kurang dari 5 Ampere dan tegangannya kurang dari 60 V. 

B. RUANG LINGKUP

Bidang ilmu Elektronika Daya mencakup berbagai bidang ilmu yang mendasari perkembangan ilmu ini. Beberapa bidang ilmu yang terkait dengan Elektronika daya diantaranya adalah: 1) Elektronika, 2) Teori rangkaian, Sistem Kontrol, Elektromagnetika, Mesin-mesin Listrik, Sistem Tenaga Listrik, Komponen semikonduktor dan Komputer. Secara lengkap, ruang lingkup materi bahasan Elektronika Daya seperti pada gambar di bawah ini.  


  1.  1. Sistem Elektronika
Sistem elektronika merupakan dasar utama pada aplikasi elektronika daya. Sistem elektronika akan membahas tentang peralatan elektronika yang terdiri dari semikonduktor dan komponen lainnya dalam suatu rangkaian elektronika. Untuk mempelejari elektronika daya diperlukan pemahaman terhadap materi rangkaian elektronika baik analog maupun digital. 


  1. 2. Sistem Tenaga Listrik
Objek utama dalam apliksasi elektronika daya adalah peralatan dan sistem yang memiliki daya (tegangan dan arus) listrik yang cukup besar. Oleh karena itu untuk lebih memahami elektronika daya diperlukan pemahaman yang baik terhadap sistem tenaga listrik.


  1. 3. Sistem Kontrol
Aplikasi elektronika daya pada umumnya untuk melakukan pengontrolan aplikasi di industri. Oleh karena itu diperlukan pemahaman yang baik terhadap teknik dan sistem kontrol berbagai peralatan yang digunakan di industri. Contoh pengaturan yang paling sering ditemui adalah pengaturan kecepatan putar motor listrik, pengaturan torsi motor listrik, pengaturan kecepatan aliran (flow) minyak, gas, pengaturan temperature, pengaturan tekanan, pengaturan kecepatan konveyor, pengaturan gerakan peralatan di industri dan pengaturan-pengaturan parameter lainnya. 


  1. 4. Sistem Komputer
Aplikasi industri sekarang ini kebanyakan sudah terintegrasi dengan sistem komputer. Untuk melakukan pengaturan berbagai peralatan di industri dilakukan secara remote dan hasilnya dapat dimonitor dengan tampilan yang terintegrasi dengan database yang diolah dalam komputer.


C. DEFINISI ELEKTRONIKA DAYA

Elektronika Daya (Power Electronics) didefinisikan sebagai sebuah aplikasi elektronika yang menitikberatkan pada pengaturan peralatan listrik yang berdaya besar dengan cara melakukan pengubahan parameter-parameter listrik (arus, tegangan, daya listrik). Aplikasi elektronika disini dimaksudkan rangkaian yang menggunakan peralatan elektronika terutama semikonduktor yang difungsikan sebagai saklar (switching) untuk melakukan pengaturan dengan cara melakukan pengubahan tipe sumber dari AC – AC, AC – DC, DC – DC dan DC – AC. Peralatan semikonduktor yang digunakan adalah solid-state electronics untuk melakukan pengaturan yang lebih efesien pada sistem yang mempunyai daya dan energi yang besar. Aplikasi elektronika daya memiliki karakteristik sebagai berikut: 
1.   Aplikasi teknik kontrol untuk mendapatkan
2.  Elektronika daya merupakan gabungan dari berbagai disiplin ilmu yaitu Teknik Tenaga Listrik, Elektronika dan teknologi siste m kontrol.
3.  Elektronika daya menggunakan komponen elektronika daya (solid-state) untuk mengontrol dan mengkonversi tenaga listrik

4.  Rangkaian elektronika daya terdiri dari input dan beban (load).
5.  Rangkaian elektronika daya dapat terdiri dari satu atau lebih converter untuk melakukan perubahan parameter listrik.
Secara umum, aplikasi elektronika daya dapat dijelaskan dengan diagram skematik sebagai berikut: 





D. FUNGSI PERALATAN SEMIKONDUKTOR

Peralatan semikonduktor pada sistem elektronika daya mempunyai fungsi utama sebagai berikut:

  1. 1. Switching 
Fungsi utama semikonduktor pada aplikasi elektronika daya adalah sebagai saklar atau switching. Proses switching merupakan dasar dari materi pada elektronika daya sehingga perlu difahami dengan baik. Switching dilakukan secara elektronik dengan kecepatan tinggi yang dapat diatur sesuai dengan kebutuhan.


  1. 2. Converting
Fungsi yang kedua dari peralatan semikonduktor elektronika daya adalah untuk melakukan pengubahan atau converting dari tipe sumber. Konversi dapat dilakukan dari AC ke DC, AC ke AC, DC ke DC maupun dari DC ke AC. Proses pengubahan besaran meliputi pengubahan bentuk gelombang arus, tegangan maupun besaran lainnya.


  1. 3. Controlling
Fungsi yang ketiga dari peralatan semikonduktor elektronika daya adalah untuk melakukan pengaturan aplikasi elektronika industri sesuai dengan yang diinginkan. Contoh pengaturan adalah pengaturan tegangan, pengaturan arus, pengaturan daya listrik dan pengaturan besaran-besaran lainnya. Dengan melakukan pengaturan besaran listrik akan berpengaruh pada sistem kerja pada sistem yang bekerja di industri seperti kecepatan putaran, tekanan, suhu,  kecepatan gerak, dan sistem kerja lainnya.


Contoh ilustrasi penggunaan aplikasi elektronika daya secara sederhana adalah pada pengaturan tegangan. Gambar di bawah ini  merupakan rangkaian pembagi tegangan yang digunakan untuk mengatur tegangan V2  sesuai dengan yang dibutuhkan. Melalui pengaturan resistor variable (Potensiometer) kita bisa mendapatkan tegangan V2 sesuai kebutuhan. Cara pengaturan konvensional seperti ini memang sangat mudah tetapi coba lihat rugi-rugi yang dihasilkan. Dengan menggunakan resistor maka akan muncul panas yang besarnya berbanding dengan kuadrat arus (I) dan nilai resistornya.


Metode pengaturan lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan switching (saklar) pada sisi sumber sehingga bisa diatur nilai tegangan keluaran dengan mengatur duty cycle (siklus kerja) dari peralatan switching. Dengan metode seperti ini, maka tegangan keluaran dapat diatur tanpa menimbulkan panas karena pada saat tidak digunakan sumber dimatikan dan sumber akan dihidupkan jika dibutuhkan. 

E. APLIKASI DAN CONTOH PENGGUNAAN ELEKTRONIKA DAYA

Aplikasi rangkaian elektronika banyak digunakan untuk kepentingan peralatan rumah tangga dan industri. Perangkat elektronika daya banyak digunakan pada peralatan konversi daya listrik yang besar seperti : saluran transmisi daya listrik, jaringan distribusi daya listrik, pengaturan motor listrik secara elektronis di industri, pengatur pemanas air, pengubah daya listrik AC menjadi DC, DC menjadi DC, DC menjadi AC untuk kepentingan pengaturan peralatan di industri, charger baterai pada peralatan industri, dan lain sebagainya. Dalam kehidupan sehari-hari aplikasi elektronika daya dapat dilihat pada UPS (Uninterabable Power Supply), inverter,  catu daya  untuk laptop, notebook dan komputer,  pengatur tingkat keterangan lampu, peredup lampu (dimmer), pengatur pemanas, pengatur cahaya, ballast elektronik pada lampu neon, relai-relai elektronik, pemutus tenaga, sistem elektronis dalam mobil dan wahana ruang angkasa. Selain itu aplikasi elektronika daya juga banyak digunakan diindustri untuk pengaturan berbagai peralatan  industri seperti pengaturan kecepatan putar motor listrik, pengatur kecepatan putar penggerak konveyor, pengatur kecepatan gerak lift, pengatur kecepatan gerak eskalator dengan beban yang berubah-ubah, pengaturan kecepatan aliran fluida gas dan minyak, pengaturan tekanan pada mesin pompa, blower, pengaturan kipas dan lain sebagainya.
[Continue reading...]
 
Copyright © . Mad Elektro - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger