Selasa, 30 April 2013

Rangkaian Kontrol Star Delta

- 0 komentar

Rangkaian Kontrol Forward-Reverse Star-Delta, sebenarnya tidak semua orang sama jalan pemikirannya, jadi sobat – sobat bisa berkreasi dengan ide masing-masing tidak harus sama dengan apa yang akan saya tampilkan nanti.
Saya anggap sobat sudah paham tentang komponen pendukung peralatan kontrolnya, kalo ternyata ada yang bingung silakan bertanya, Insyaallah dengan senang hati akan saya jelaskan. Dari gambar Rangkaian Kontrol Forward-Reverse Star-Delta yang akan saya tampilkan berikut ini, ada bebarapa gambar yang menjelaskan dari masing masing perubahan, yaitu :
1. Kondisi Forward dengan hubungan bintang ( Y / Star )
2. Kondisi Forward dengan hubungan segitiga ( Δ / Delta )
3. Kondisi Reverse dengan hubungan bintang ( Y / Star )
4. Kondisi Reverse dengan hubungan segitiga ( Δ / Delta )
Untuk implementasinya terserah sobat mau di bawa kemana, yang penting sobat bisa memahami terlebih lagi jika sobat adalah pekerja, pelajar atau mahasiswa lebih mantap untuk di ketahui. Oke sobat mari kita lanjutkan dengan gambar biar jelas, Rangkaian Kontrol Forward-Reverse Star-Delta berikut ini dilengkapi dengan :
a. Tombol Tekan
Tombol tekan yang digunakan terdiri dari 1 tombol OFF sebagai pemutus rangkaian dan 2 tombol ON yaitu ON_1 untuk mengontrol rangkaian dengan arah FORWARD (Maju) baik STAR maupun DELTA dan Tombol ON_2 untuk mengontrol rangkaian dengan arah REVERSE (mundur) Baik STAR maupun DELTA.
b. Kontaktor Magnet
Ada 4 buah Kontaktor yang digunakan dalam rangkaian ini, dengan keterangan KF (Kontaktor Forward), KR (Kontaktor Reverse), KB (Kontaktor untuk Hubungan Bintang/STAR) dan KD (Kontaktor untuk Hubung Segitiga/DELTA)
c. TIMER
Fungsi TIMER pada rangkaian kontrol ini sebagai perubah/pemindah dari kondisi STAR ke DELTA secara otomatis.

1. Kondisi Forward - Star Delta
Mad Elektro

Prinsip Kerja Rangkaian :
Jika tombol ON_1 di tekan sesaat maka arus listrik mengalir menuju Coil Kontaktor KF bersamaan dengan Coil KB dan TIMER. Pada kondisi ini rangkaian dalam keadaan FORWARD – STAR (LIHAT LINE MERAH). Sesuai dengan waktu yang ditentukan pada TIMER, maka secara otomatis akan berpindah dari hubungan STAR ke DELTA (Lihat Gambar 2)

Mad Elektro

2. Kondisi Reverse - Star Delta

Mad Elektro

Prinsip Kerja Rangkaian :
Untuk menjalankan kondisi yang kedua ini tidak bisa secara langsung menekan tombol ON_2 melainkan terlebih dahulu menekan tombol OFF, dikarenakan pada rangkaian di Protek oleh sistem Interlock sehingga saling mengunci jika suatu Kondisi telah aktif. Hal ini di lakukan untuk meniadakan gangguan antar fasa fasa listrik sehingga aman bagi manusia dan peralatan. Nah Jika telah menekan tombol OFF baru deh silakan bersiap2 untuk menekan tombol ON_2, namun jika rangkaian kontrol ini di hubungkan dengan motor listrik, tunggulah sampai motor listriknya berhenti.

Dengan menekan sesaat pada tombol ON_2 maka arus listrik akan mengalir menuju Coil Kontaktor KR bersamaan dengan Coil KB dan TIMER. Pada kondisi ini rangkaian dalam keadaan REVERSE – STAR (LIHAT LINE MERAH). Sesuai dengan waktu yang ditentukan pada TIMER, maka secara otomatis akan berpindah dari hubungan STAR ke DELTA (Lihat Gambar 4)

Mad Elektro







[Continue reading...]

Jumat, 26 April 2013

Cara Bongkar : ASUS EEPC

- 0 komentar
Pertama, untuk laptop yang masih asing, maka sebaiknya sebelum dibongkar harus di perhatikan dulu bagian bagian pada laptop agar mudah mengawali darimana seharusnya pembongkaran dimulai.Dan khusus untuk notebook Asus Eee PC Seashellng Series saya mengawali dengan membuka bak memory dan bak hardisk di belakang, karena di bak ini ada baut yang berhubungan dengan keyboard   (gambar 1)

Mad Elektro
gambar 1
Kedua, setelah bak memori  dibuka, kemudian angkat  memory . dan dibalik memory akan terlihat baut yang menempel. silahkan itu di cabut juga sebelum membuka bagian depan laptop (gambar 2 menunjukan baut yang sudah diangkat). kemudian barulah kita berpindah kebagian depan laptop

Mad Elektro
gambar 2
Ketiga adalah membuka keyboard, dan untuk type laptao Asus Eee PC Seashellng Series, untuk membuka keyboardnya, maka yang harus dibuka duluan adalah papan mouse yang berada dibawahnya. (lihat gambar 3, ) dalam mengangkat papan mouse ini yang harus diperhatikan adalah adanya kabel pleksible yang menempel pada mouse. jadi mengangkatnya dengan pelan pelan sambil melepas kabel flexible tersebut.

Mad Elektro
gambar 3
Keempat, Setelah papan mouse terangkat, baru kemudian akan terlihat beberapa baut yang menempel pada papan keyboard (gambar 4)  lepas semuanya. dan sama seperti cara pengangkatan papan mouse, keyboad juga memiliki kabel flexible yang menempel dibelakangnya. angkat secara miring  sambil melepas kabel flesible tersebut.

Mad Elektro
gambar 4
Kelima, Gambar 5 menunjukan mouse dan keyboard yang sudah dilepas dan sampai disini tinggal selangkah lagi untuk melihat seperti apa sih mother board asus dengat type yang relatif masih baru ini hehehe. jadi silahkan dibuka bagan penutup mother board yang berwarna putih tersebut. lepas semua baut yang menempel, dan pastikan bahwa baut yang dibelakang sudah dilepas. (penjelasan nomor dua berhubungan dengan baut ini hehehe)

Mad Elektro
gambar 5
Keenam, akhirnya sampailah pada puncak acara hihihi, jika dilihat dari gambar 7, maka sebenarnya judul diatas boleh juga kita ganti menjadi cara mengeluarkan hardisk pada notebook Asus Eee PC Seashellng Series hehehe. karena tidak seperti laptop pada umumnya yang menempatkan hardisk pada body belakang laptop yang mudah untuk di angkat hehehe. pada type asus ini, membongkar hardisk sama dengan membongkar motherboard.

Mad Elektro
gambar 6

[Continue reading...]

Komparator Op-Amp

- 2 komentar
Penguat operasional (Op Amp) adalah suatu rangkaian terintegrasi yang berisi beberapa tingkat dan konfigurasi penguat diferensial yang telah dijelaskan di atas. Penguat operasional memilki dua masukan dan satu keluaran serta memiliki penguatan DC yang tinggi. Untuk dapat bekerja dengan baik, penfuat operasional memerlukan tegangan catu yang simetris yaitu tegangan yang berharga positif (+V) dan tegangan yang berharga negatif (-V) terhadap tanah (ground). Berikut ini adalah simbol dari penguat operasional:

Komparator - Mad Elektro

Penguat operasional banyak digunakan dalam berbagai aplikasi karena beberapa keunggulan yang dimilikinya, seperti penguatan yang tinggi, impedansi m`sukan yang tinggi, impedansi keluaran yang rendah dan lain sebagainya. Berikut ini adalah karakteristik dari Op Amp ideal:
1.      Penguatan tegangan lingkar terbuka (open-loop voltage gain) AVOL = ¥-
2.      Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO = 0
3.      Hambatan masukan (input resistance) RI = ¥
4.      Hambatan keluaran (output resistance) RO = 0
5.      Lebar pita (band width) BW = ¥
6.      Waktu tanggapan (respon time) = 0 detik
7.      Karakteristik tidak berubah dengan suhu
Kondisi ideal tersebut hanya merupakan kondisi teoritis tidak mungkun dapat dicapai dalam kondisi praktis. Tetapi para pembuat Op Amp berusaha untuk membuat Op Amp yang memiliki karakteristik mendekati kondisi-kondisi di atas. Karena itu sebuah Op Amp yang baik harus memiliki karakteristik yang mendekati kondisi ideal. Berikut ini akan dijelaskan satu persatu tentang kondisi-kondisi ideal dari Op Amp.

Penguatan tegangan lingkar terbuka (open loop voltage gain) adalah penguatan diferensial Op Amp pada kondisi dimana tidak terdapat umpan balik (feedback) yang diterapkan padanya seberti yang terlihat pada gambar 2.2. Secara ideal, penguatan tegangan lingkar terbuka adalah:
                                AVOL =  Vo / Vid  = - ¥
                                 AVOL = Vo/(V1-V2)  = - ¥
Tanda negatif menandakan bahwa tegangan keluaran VO berbeda fasa dengan tegangan masukan Vid. Konsep tentang penguatan tegangan tak berhingga tersebut sukar untuk divisualisasikan dan tidak mungkin untuk diwujudkan. Suatu hal yang perlu untuk dimengerti adalah bahwa tegangan keluaran VO jauh lebih besar daripada tegangan masukan Vid. Dalam kondisi praktis, harga AVOL adalah antara 5000 (sekitar 74 dB) hingga 100000 (sekitar 100 dB).
Tetapi dalam penerapannya tegangan keluaran VO tidak lebih dari tegangan catu yang diberikan pada Op Amp. Karena itu Op Amp baik digunakan untuk menguatkan sinyal yang amplitudonya sangat kecil.

Tegangan ofset keluaran (output offset voltage) VOO adalah harga tegangan keluaran dari Op Amp terhadap tanah (ground) pada kondisi tegangan masukan Vid = 0. Secara ideal, harga VOO = 0 V. Op Amp yang dapat memenuhi harga tersebut disebut sebagai Op Amp dengan CMR (common mode rejection) ideal.
Tetapi dalam kondisi praktis, akibat adanya ketidakseimbangan dan ketidakidentikan dalam penguat diferensial dalam Op Amp tersebut, maka tegangan ofset VOO biasanya berharga sedikit di atas 0 V. Apalagi apabila tidak digunakan umpan balik maka harga VOO akan menjadi cukup besar untuk menimbulkan saturasi pada keluaran. Untuk mengatasi hal ini, maka perlu diterapakan tegangan koreksi pada Op Amp. Hal ini dilakukan agar pada saat tegangan masukan Vid  = 0, tegangan keluaran VO juga = 0. Apabila hal ini tercapai.

Hambatan masukan (input resistance) Ri dari Op Amp adalah besar hambatan di antara kedua masukan Op Amp. Secara ideal hambatan masukan Op Amp adalah tak berhingga. Tetapi dalam kondisi praktis, harga hambatan masukan Op Amp adalah antara 5 kW hingga 20 MW, tergantung pada tipe Op Amp.  Harga ini biasanya diukur pada kondisi Op Amp tanpa umpan balik. Apabila suatu umpan balik negatif (negative feedback) diterapkan pada Op Amp, maka hambatan masukan Op Amp akan meningkat.
Dalam suatu penguat, hambatan masukan yang besar adalah suatu hal yang diharapkan. Semakin besar hambatan masukan suatu penguat, semakin baik penguat tersebut dalam menguatkan sinyal yang amplitudonya sangat kecil. Dengan hambatan masukan yang besar, maka sumber sinyal masukan tidak terbebani terlalu besar.

Hambatan Keluaran (output resistance) RO dari Op Amp adalah besarnya hambatan dalam yang timbul pada saat Op Amp bekerja sebagai pembangkit sinyal. Secara ideal harga hambatan keluaran RO Op Alp adalah = 0. Apabla hal ini tercapai, maka seluruh tegangan keluaran Op Amp akan timbul pada beban keluaran (RL), sehingga dalam suatu penguat, hambatan keluaran yang kecil sangat diharapkan.
Dalam kondisi praktis harga hambatan keluaran Op Amp adalah antara beberapa ohm hingga ratusan ohm pada kondisi tanpa umpan balik. Dengan diterapkannya umpan balik, maka harga hambatan keluaran akan menurun hingga mendekati kondisi ideal.

Lebar pita (band width) BW dari Op Amp adalah lebar frekuensi tertentu dimana tegangan keluaran tidak jatuh lebih dari 0,707 dari harga tegangan maksimum pada saat amplitudo tegangan masukan konstan. Secara ideal, Op Amp memiliki lebar pita yang tak terhingga. Tetapi dalam penerapannya, hal ini jauh dari kenyataan.
Sebagian besar Op Amp sebagian memiliki lebar pita hingga 1 MHz dan biasanya diterapkan pada sinyal dengan frekuensi beberapa kiloHertz. Tetapi ada juga Op Amp yang khusus dirancang untuk bekerja pada frekuensi beberapa MegaHertz. Op Amp jenis ini juga harus didukung kolponen eksternal yang dapat mengkompensasi frekuensi tinggi agar dapat bekerja dengan baik.

Waktu tanggapan (respon time) dari Op Amp adalah waktu yang diperlukan oleh keluaran untuk berubah setelah masukan berubah. Secara ideal harga waktu respon Op Amp adalah = 0 detik, yaitu keluaran harus berubah langsung pada saat masukan berubah.
Tetapi dalam  prakteknya, waktu tanggapan dari Op Amp memang cepat tetapi tidak langsung berubah sesuai masukan. Waktu tanggapan Op Amp umumnya adalah beberapa mikro detik hal ini disebut juga slew rate. Perubahan keluaran yang hanya beberapa mikrodetik setelah perubahan masukan tersebut umumnya disertai dengan oveshoot yaitu lonjakan yang melebihi kondisi steady state. Tetapi pada penerapan biasa, hal ini dapat diabaikan.

Sebagai mana diketahui, suatu bahan semikonduktor yang akan berubah karakteristiknya apabila terjadi perubahan suhu yang cukup besar. Pada Op Amp yang ideal, karakteristiknya tidak berubah terhadap perubahan suhu. Tetapi dalam prakteknya, karakteristik sebuah Op Amp pada umumnya sedikit berubah, walaupun pada penerapan biasa, perubahan tersebut dapat diabaikan.

KOMPARATOR
Komparator adalah komponen elektronik yang berfungsi membandingkan dua nilai kemudian memberikan hasilnya, mana yang lebih besar dan mana yang lebih kecil. Komparator bisa dibuat dari konfigurasi open-loop  Op Amp. Jika kedua input pada Op Amp pada kondisi open-loop, maka Op Amp akan membandingkan kedua saluran input tersebut. Hasil komparasi dua tegangan pada saluran masukan akan menghasilkan tegangan saturasi positif (+Vsat) atau saturasi negatif (-Vsat).
Sebuah rangkaian komparator pada Op Amp akan membandingkan tegangan yang masuk pada satu saluran input dengan tegangan pada saluran input lain, yang disebut tegangan referensi. Tegangan output berupa tegangan high atau low sesuai dengan perbandingan Vin dan Vref. Dan berikut adalah rangkaian komparator sederhana.





Vref di hubungkan ke +V supply, kemudian R1 dan R2 digunakan sebagai pembagi tegangan, sehingg nilai tegangan yang di referensikan pada masukan + op-amp adalah sebesar :
V = [R1/(R1+R2) ] * Vsupply
Op-amp tersebut akan membandingkan nilai tegangan pada kedua masukannya, apabila masukan (-) lebih besar dari masukan (+) maka, keluaran op-amp akan menjadi sama dengan – Vsupply, apabila tegangan masukan (-) lebih kecil dari masukan (+) maka keluaran op-amp akan menjadi sama dengan + Vsupply.
Jadi dalam hal ini jika Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi – Vsupply, jika sebaliknya, Vinput lebih besar dari V maka keluarannya akan menjadi + Vsupply. Untuk op-amp yang sesuai untuk di pakai pada rangkaian op-amp untuk komparator biasanya menggunakan op-amp dengan tipe LM324 yang banyak di pasaran.
Secara umum prinsip kerja rangkaian komparator adalah membandingkan amplitudo dua buah sinyal, jika +Vin dan −Vin masing-masing menyatakan amplitudo sinyal input tak membalik dan input membalik, Vo dan Vsat masing-masing menyatakan tegangan output dan tegangan saturasi, maka prinsip dasar dari komparator adalah
+Vin  ≥ −Vin maka Vo = Vsat+ 
+Vin  < −Vin maka Vo = Vsat− 
Keterangan:
+Vin    = Amplitudo sinyal input tak membalik (V)
−Vin    = Amplitudo sinyal input membalik (V)
Vsat+   = Tegangan saturasi + (V)
Vsat−   = Tegangan saturasi - (V)
Vo       = Tegangan output (V)






[Continue reading...]
 
Copyright © . Mad Elektro - Posts · Comments
Theme Template by BTDesigner · Powered by Blogger